Oleh : Joanna Alexandra Putri )*

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah didepan mata dan seluruh masyarakat perlu menjalin harmoni melalui kolaborasi lintas sektoral. Dengan kuatnya jalinan tersebut maka Pemilu damai dapat terwujud sesuai dengan keinginan bersama.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, telah mengukuhkan tekadnya untuk melaksanakan Pemilu 2024 dengan suasana yang damai dan berkualitas, melibatkan kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat guna menjaga integritas pesta demokrasi.

Dalam upaya mewujudkan Pemilu yang aman dan tenteram, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, menegaskan bahwa kondisi tersebut menjadi modal utama untuk kelancaran pelaksanaan Pemilu. Pernyataannya ini disampaikan usai menghadiri deklarasi gerakan Jawa Barat Aman, Netral, Tenang (Jabar Anteng) di Gedung Merdeka Kota Bandung.
Ema menyadari adanya perbedaan pilihan adalah sesuatu yang tak terhindarkan dalam sistem demokrasi. Meskipun demikian, ia mendorong agar proses Pemilu dapat berlangsung secara kondusif, menciptakan suasana yang ramah.

Ema berpendapat bahwa Pemilu seharusnya mengakomodasi perbedaan pilihan, menganggap keberagaman sebagai suatu anugerah, termasuk dalam hal perbedaan pilihan politik. Ia menekankan bahwa pada akhirnya, masyarakat tetap harus bersatu padu. Oleh karena itu, pelaksanaan Pemilu harus dipastikan berjalan dalam suasana yang aman, nyaman, dan tenteram.

Bey Machmudin, yang menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, menambahkan bahwa karena Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, provinsi tersebut memiliki tanggung jawab besar dalam penyelenggaraan Pemilu yang aman dan damai.

Bey menekankan keinginan untuk menjalankan proses pemilu dengan kondisi yang aman dan damai, dengan harapan dapat menghasilkan Pemilu yang berkualitas.

Berbicara mengenai netralitas, Bey menyoroti kepentingan sikap netral, terutama bagi penyelenggara negara seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ia menegaskan bahwa seluruh penyelenggara negara di Jawa Barat akan menegakkan prinsip netralitas pada Pemilu 2024.

Dengan tegas, Bey memberikan jaminan bahwa ASN, TNI, dan Polri di Jawa Barat akan bersikap netral dalam Pemilu 2024. Ia berharap bahwa komitmen ini akan menjadi tonggak sejarah, menunjukkan kesatuan dan kebersamaan dalam menjaga integritas dan persatuan bangsa.

Untuk mengantisipasi potensi kerawanan menjelang Pemilihan Umum 2024, Wali Kota Pariaman, Genius Umar, turut hadir dalam acara “Deklarasi Pemilu Damai Tahun 2024” yang diselenggarakan oleh Polres Pariaman pada tanggal 5 September 2023.
Dalam acara yang mengusung tema “Mewujudkan Situasi Kamtibmas yang Aman dan Kondusif di Wilayah Hukum Polres Pariaman,” Genius Umar menyampaikan bahwa kedaulatan rakyat di Indonesia berlandaskan Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima.

Genius menyatakan bahwa deklarasi pemilu damai ini akan memberikan ketenangan kepada semua peserta pemilu dan masyarakat Kota Pariaman serta Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini diharapkan dapat mendorong pelaksanaan Pemilu dengan suasana riang, gembira, damai, aman, dan tertib.

Genius menegaskan bahwa pemilu menjadi syarat penting bagi terwujudnya negara demokratis, dan semua pihak harus bersatu untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemilu.
Genius juga menyoroti isu hoaks dan ujaran kebencian, menegaskan bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan.

Menurutnya, semua partai berbasis pada Pancasila, dan peserta pemilu adalah warga negara Indonesia yang bertujuan menciptakan negara yang lebih baik. Ia berharap deklarasi damai ini dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh semua pihak, menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik.

Kapolres Pariaman, Abdul Aziz, menekankan bahwa Pemilu 2024 merupakan tantangan berat bagi pemerintah. Tingkat kompleksitas tinggi dalam negara demokrasi seperti Indonesia seringkali diwarnai oleh kecurangan, ketidakadilan, ambisi politik yang tidak terbendung, dan pengabaian terhadap nilai-nilai prinsip, prosedur, dan aturan yang berlaku.

Dengan deklarasi damai, diharapkan pelanggaran saat kampanye dapat diminimalisir, sehingga Pemilu 2024 dapat berlangsung tanpa hambatan.

Ketua KPU Kota Pariaman, Aisyah, membacakan deklarasi pemilu damai tahun 2024, yang diikuti oleh penandatanganan deklarasi oleh Wali Kota Pariaman, Bupati Kabupaten Padang Pariaman, KPU, Bawaslu, dan 24 pimpinan partai politik. Semua pihak sepakat untuk berkomitmen menjaga kedamaian dan kelancaran Pemilu.

Pemilu, merupakan suatu proses penting dalam menentukan arah politik suatu negara. Di Indonesia, pemilu menjadi instrumen utama untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan. Proses ini seharusnya memenuhi sejumlah kriteria agar dapat dianggap aspiratif dan demokratis.

Pertama-tama, pemilu harus bersifat kompetitif, di mana partisipan memiliki kebebasan dan otonomi untuk bersaing.

Kedua, pemilu harus diselenggarakan secara berkala, memastikan keteraturan dan transparansi dalam penyelenggaraannya. Ketiga, pemilu harus inklusif, memberikan peluang setara bagi semua kelompok masyarakat untuk berpartisipasi tanpa diskriminasi. Keempat, pemilih harus dapat memilih secara bebas, tanpa tekanan, dan memiliki akses informasi yang luas. Kelima, penyelenggara pemilu harus bersikap netral dan independen.

Dalam menyongsong Pemilu 2024, penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan harmoni. Komitmen netralitas dari pihak-pihak terkait, seperti ASN, TNI, dan Polri, perlu terus diawasi dan dijaga agar Pemilu dapat berlangsung tanpa gejolak politik yang berlebihan. Semua pihak, termasuk pemilih dan partai politik, memiliki peran penting dalam menciptakan atmosfer yang tenang dan beradab selama proses Pemilu.

Melalui kesadaran akan pentingnya menjaga integritas Pemilu dan semangat gotong-royong, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik. Harapannya, Pemilu 2024 tidak hanya menciptakan pemimpin yang terpilih secara demokratis, tetapi juga meningkatkan kualitas demokrasi di negeri ini.

Marilah kita bersama menjalin harmoni melalui kolaborasi, membangun fondasi yang kuat untuk demokrasi yang lebih matang dan berkeadaban di tanah air tercinta, Indonesia.

)* Penulis adalah Kontributor Jeka Media Institute