Oleh : Elisabeth Titania Dionne )*
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terus mengajak kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk semakin lebih memaksimalkan penggunaan gawai atau smartphone yang mereka miliki dalam rangka mencari segala sesuatu informasi mengenai pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik di Tanah Air tahun 2024 mendatang secara akurat.
Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty menjelaskan dan berharap agar masyarakat tidak hanya asal saja ketika menerima dan kemudian justru menelan mentah-mentah begitu saja apapun informasi yang mereka dapatkan dari media sosial manapun, khususnya jika berkaitan dengan para peserta Pemilu. Tentunya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan penyebaran berita bohong dan hoaks seputaran Pemilihan Umum.
Maka dari itu pemaksimalan penggunaan gadget atau smartphone tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk terus dilakukan, pasalnya tidak bisa dipungkiri bahwa di jaman seperti sekarang ini gawai menjadi salah satu barang yang paling sering digunakan oleh manusia.
Ketika masyarakat mampu untuk memaksimalkan penggunaan smartphone dengan tepat guna, justru sebenarnya perkembangan teknologi dan informasi itu akan mampu sangat bermanfaat untuk mencari informasi apapun termasuk tentang Pemilu 2024 dengan disertai beragam fakta yang konkret, agar ke depannya masyarakat sendiri juga dapat menentukan pilihan mereka dengan tepat.
Penggunaan gadget sendiri mampu menjadi sebuah nilai tambah pada tahapan kampanye seperti sekarang ini. Karena internet bisa menyajikan berbagai macam bentuk informasi apapun secara lengkap mulai dari bagaimana aturan, peserta pemilu hingga terkait dengan adanya dugaan serta potensi adanya kecurangan yang bisa saja dapat terjadi.
Untuk itu, justru pada tahap kampanye seperti sekarang ini merupakan kesempatan dan momentum yang sangat baik dari seluruh masyarakat untuk bisa jauh lebih mengenali siapa saja calon pemimpin yang hendak memimpin bangsa Indonesia ke depannya. Termasuk pula, dengan adanya pemanfaatan smartphone yang tepat guna, menjadikan dalam masa kampenye masyarakat sendiri bisa menilai seluruh peserta pemilu mulai dari bagaimana gagasan mereka hingga seperti apar rekam jejak mereka.
Diharapkan pula bahwa seluruh masyarakat dapat berpartisi aktif dalam melakukan pengawasan semua proses tahapan Pemilihan Umum, terlebih dengan ditunjang kemudahan dari perkembangan tekonologi dan informasi seperti jaman sekarang. Ketika masyarakat telah berperan aktif, maka sudah barang tentu penyebaran berita bohong atau hoaks akan mampu untuk diredam bahkan diputus mata rantainya, termasuk juga sebagai wujud nyata peranan aktif masyarakat dalam mewujudkan kesuksesan Pemilu.
Penggunaan gadget atau smartphone tentu harus dilakukan dengan baik dan bijak, karena jika diibaratkan sebenarnya gawai tersebut ibarat pisau bermata dua. Jika digunakan dengan baik dan bijak maka akan menghasilkan hal yang baik pula, namun sebaliknya, jika disalahgunakan justru akan mewujudkan kekacauan serta gangguan pada proses Pemilu.
Bukan hanya Bawaslu saja, namun penyelenggara pesta demokrasi dan kontestasi politik lainnya, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sangat sadar betul bahwa untuk bisa menciptakan gelaran Pemilu 2024 yang damai, maka membutuhkan peran serta kerja sama dari berbagai macam pihak dan elemen.
Salah satu peranan yang sangat penting adalah dari pihak pewarta atau para jurnalis. Maka dari itu, KPU sendiri menggandeng para jurnalis dari berbagai macam media untuk terus menyuarakan informasi yang transparan, akuntabel dan juga akurat kepada seluruh masyarakat di Indonesia.
Dalam kolaborasi yang dilakukan itu, pihak KPU selaku penyelenggara Pemilu memiliki komitmen yang sangat kuat untuk terus memberikan akses dengan jauh lebih baik kepada para jurnalis untuk melakukan peliputan pada semua proses tahapan Pemilihan Umum. Sebaliknya, para jurnalis juga diharapkan untuk mampu memberikan kontribusi mereka dalam menyampaikan informasi secara bertanggung jawab, objektif dan akurat.
Anggota KPU, August Mellaz mengungkapkan bahwa dengan adanya kolaborasi antara pihak penyelenggara Pemilu dengan para jurnalis itu mampu meningkatkan bagaimana pemahaman dari publik dan juga sekaligus mampu meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal penuh kualitas serta proses demokrasi yang baik di Tanah Air.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch. Bangun mengingatkan kepada para jurnalis Pemilu agar tetap memegang teguh adanya amanat konstitusi yang termaktub dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers dalam meliput seluruh proses tahapan Pemilihan Umum 2024 mendatang.
Sejauh ini memang tantangan terbesar dari para pelaku media di era digital seperti sekarang ini adalah bagaimana caranya untuk bisa menghadapi kepungan penyebaran disinformasi serta penyebaran berita hoaks di media sosial. Untuk itu, adanya kolaborasi banyak pihak merupakan langkah yang sangat penting sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan integritasnya pelaksanaan Pemilu serta peningkatan kualutas demokrasi.
Mencari sumber informasi apapun mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap masyarakat melalui sumber-sumber yang sudah bisa dipercaya atau kredibilitasnya jelas. Sehingga dibutuhkan pula bagaimana caranya menggunakan gadget atau smartphone dengan baik dan bijak.
)* Kontributor Gelora Media Institute