Proyek peninggian turap dan pelebaran kali di Perumahan Puri Bintaro Indah (PBI), Jombang Ciputat sedang berlangsung dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel. Wakil Wali Kota H. Pilar Saga Ichsan, ST., M.Ars meninjau langsung progres pembangunan turap dan pelebaran Kali Cibenda segmen Perumahan Puri Bintaro Indah tersebut, Senin (25/10). kunjungan itu dimaksud untuk memantau perkembangan fisik serta kendala dan permasalahan dilapangan.
Proyek pelebaran dan peninggian turap di Kali Cibenda ini adalah langkah Pemkot Tangsel untuk mengantisipasi permasalahan banjir di perumahan PBI yang berdekatan dengan peninggian proyek Tol BSD KM +8. Langkah Koordinasi dan penanganan bersama telah dilakukan oleh Dinas SDABMBK dengan PT Bintaro Serpong Damai sebagai pengelola Tol, terakhir bersama Dirjen SDA Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR.
Pilar mengatakan, pekerjaan terus dilakukan hingga rampung, dan kedepan pembangunan turap dan pelebaran terus berlanjut hingga ke hilir.
“Proyek ini adalah salah satu program pembangunan drainase untuk mengantisipasi permasalahan banjir, di PBI yang juga bersentuhan dengan outlet air di jalan BSD toll KM 8,” ungkap Pilar.
Pilar juga mengucapkan banyak terima kasih kepada warga PBI telah memberikan dukungan atas pembangunan turap ini, semoga bermanfaat luas ucapnya.
Sementara Kepala Dinas SDABMBK Robbi Cahyadi, ST. MT saat mendampingi kunjungan tersebut menjelaskan, proyek pembangunan turap sebagai upaya menambah kapasitas sungai, menormalisasi anak Sungai Angke, yakni Sungai Cibenda.
“Jadi Sungai Cibenda ini crossing ke jalan Tol Bintaro Serpong Damai (Tol BSD) yang mana di titik tol itu sering terjadi banjir. Saat ini sedang dilakukan pelebaran dan peninggian jembatan di titik banjir tol. Nah, untuk menyesuaikan, mengantisipasi dampak peninggian dan pelebaran jembatan, tentu saja aliran air nanti akan lebih besar sehingga di hilir dari tol dilakukan penanganan berupa pelebaran Sungai Cibenda ini,” papar Robbi.
Menurutnya, pelebaran Sungai Cibenda tidak melakukan penggusuran lahan lantaran pihaknya memanfaatkan lahan eksisiting yang ada berupa jalan dan bantaran sungai yang masih aman, semula 4 meter menjadi rata-rata 7 meter.
“Sekaligus di titik-titik yang rendah, kita tinggikan tanggul untuk menahan luapan air jika curah hujan cukup tinggi. Kami juga melakukan normalisasi yaitu pengerukan sedimen pada outlet tol Sungai Cibenda ini sampai dengan persilangan dengan Jalan Sumatera,” jelasnya.
Penanganan Kali Cibenda segmen Kilometer 8 Tol BSD ini, menurutnya harus dilakukan menerus sampai Situ Parigi dengan panjang 2 Kilometer.
“Kenapa harus menerus, karena salah satu penyebab banjir adalah adanya penyempitan-penyempitan pada segmen setelah persilangan Jalan Sumatera menuju Situ Parigi. Di beberapa titik bahkan lebar sungai hanya tersisa 1,5 sampai 2 meter.” Jelas Robbi.
Ke depan program normalisasi pelebaran, perkuatan tanggul dan turap sekaligus pengerukan sedimen akan terus dilakukan, tahun kedepan. Sepanjang Kali Cibenda dari Perumahan PBI hingga Situ Parigi ini memang terdapat banyak bangunan yang menjorok ke bantaran dan badan kali Cibenda, lanjut Robbi.
Robbi juga meminta kepada masyarakat, semua pihak pemangku kepentingan juga diharapkan dapat ikut berperan serta tidak menggunakan lahan sungai, atau mengikuti ketentuan yang berlaku. (F-1)