Oleh : Farrel Haroon Jabar)*
Menghadapi gejolak demokrasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, peran ulama kembali menempati posisi sentral dalam memelihara kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. Tantangan besar menghadang, dan dalam sorotan pemimpin negara seperti Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, ulama dihimbau untuk tidak hanya menjaga persatuan umat, tetapi juga menjaga persatuan bangsa.
Dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online pada Ahad (28/1/2024), Wapres menekankan bahwa persatuan adalah modal utama bagi keberlangsungan bangsa. Konflik yang muncul akibat perbedaan pilihan dalam pemilu dapat menjadi ancaman serius terhadap kesatuan bangsa. Oleh karena itu, para ulama diharapkan dapat menjaga persatuan bukan hanya dalam lingkup umat, tetapi juga sejalan dengan keutuhan bangsa Indonesia.
Sikap positif ulama dalam menghadapi Pemilu menjadi sorotan Wapres. Ia menyambut gembira ketika mendengar bahwa ulama, meskipun memiliki pilihan politik yang berbeda, tidak terlibat dalam perselisihan. Hal ini dianggapnya sebagai hal yang paling utama, mengingat perbedaan pandangan politik dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan bijak.
Konsistensi dan istiqamah juga menjadi poin penting dalam pandangan Wapres Ma’ruf Amin. Ia menegaskan bahwa para ulama perlu tetap berjalan di garis lurus, menjaga keseimbangan, dan tidak melampaui batas. Istiqamah, menurutnya, adalah hal yang berat namun sangat penting untuk menjaga keutuhan umat dan bangsa.
Pentingnya menanggapi perubahan zaman dengan ijtihad yang sesuai juga disoroti oleh Wapres. Kiai Ma’ruf menyampaikan bahwa adanya masalah-masalah baru yang muncul memerlukan ijtihad baru agar tetap relevan dengan zaman. Ini mencerminkan pemahaman bahwa ulama perlu tetap responsif terhadap dinamika zaman untuk memberikan pandangan yang relevan.
Dalam konteks ekonomi, Wapres Ma’ruf Amin juga mencermati tantangan terkait muamalah dan perlunya mengembangkan ekonomi syariah. Upaya pemerintah, seperti pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), menjadi langkah positif untuk memperkuat fondasi ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah.
Pentingnya peran ulama juga ditekankan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, dalam konteks pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di daerahnya. Dalam sebuah acara sosialisasi dan deklarasi pemilu damai pada 18 Januari 2024, Pj Bupati menyampaikan bahwa ulama dan pimpinan dayah/pesantren memiliki peran yang sangat menentukan dalam menjamin terlaksananya pemilu dengan damai.
Aulia Sofyan menyoroti bahwa akhlak dan perilaku yang baik menjadi kunci sukses pelaksanaan Pemilu serentak yang baik. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dan deklarasi bersama pimpinan dayah dan ulama dianggap sebagai langkah penting untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemilu berjalan dengan lancar dan damai.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati juga mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dengan keuchik (kepala desa) di Kabupaten Bireuen dan para Camat. Tujuannya adalah agar pemilu untuk Presiden dan Wakil Presiden, DPR-RI, DPD-RI, DPRA, DPRK, serta Pemilihan Kepala Daerah dapat berjalan dengan baik.
Meskipun menyadari adanya situasi panas dalam media sosial, Pj Bupati menyatakan bahwa peran ulama dan pimpinan pesantren sangat menentukan terhadap pelaksanaan Pemilu serentak 2024 yang diharapkan dapat berlangsung dengan aman dan damai. Dengan demikian, kehadiran ulama dianggap sebagai faktor penentu dalam menciptakan suasana kondusif menjelang dan selama pelaksanaan Pemilu.
Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko, juga turut menekankan pentingnya dukungan ulama dan pimpinan dayah dalam menciptakan suasana aman, sejuk, dan damai menjelang Pemilu 2024. Forkopimda Bireuen sepakat untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi dan deklarasi bersama ulama dan pimpinan dayah untuk mendapatkan dukungan dalam menciptakan Pemilu yang indah dan damai.
Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polres Bireuen terus melakukan patroli presisi pada berbagai waktu. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lancar dan aman. Patroli ciber juga dilakukan untuk memantau isu-isu yang muncul di media sosial.
Kapolres Bireuen mengimbau ulama dan masyarakat agar berperan aktif dalam mengklarifikasi berita atau informasi yang dapat mengganggu ketentraman. Dukungan dari ulama dalam menyikapi isu-isu yang mungkin muncul di lapangan atau melalui media sosial diharapkan dapat membantu menciptakan suasana aman dan damai, terutama dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Pentingnya persatuan tanpa terpecah belah menjadi fokus utama, mengingat perbedaan pilihan politik dapat menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan bijak. Konsistensi, istiqamah, dan responsivitas terhadap perubahan zaman juga menjadi nilai-nilai yang ditekankan untuk menjaga relevansi pandangan ulama di tengah dinamika masyarakat.
Dukungan ulama dalam menciptakan Pemilu damai juga diapresiasi oleh aparat keamanan, seperti yang disampaikan oleh Kapolres Bireuen. Patroli presisi dan ciber menjadi langkah konkret untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, namun peran ulama dalam mengklarifikasi informasi di media sosial dianggap sebagai bentuk dukungan yang sangat berarti.
Sebagai bangsa yang beragam, menjaga persatuan dalam menghadapi Pemilu adalah tanggung jawab bersama. Mempertahankan kesatuan merupakan investasi untuk masa depan bangsa yang adil, demokratis, dan damai. Oleh karena itu, mari bersama-sama membangun kesadaran akan peran penting ulama dalam membentuk pesta demokrasi yang damai dan bermartabat.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara