Oleh : Noldy Brachman )*
Aparat keamanan terus berupaya menindak tegas Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Penindakan tegas tersebut merupakan bukti nyata dari bagaimana aparat gabungan TNI dan Polri terus bersiaga dan berupaya untuk melindungi seluruh masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali di Bumi Cenderawasih dari adanya gangguan pihak manapun.
Tepat pada Minggu, 21 Januari 2024 siang lalu, aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dilaporkan melakukan tindakan sangat tegas dengan menembak mati satu orang anggota KST Papua.
Mengenai hal tersebut, Wakil Sementara Kepala Penerangan Daerah Militer (Ws Kapendam) XVII / Cenderawasih, Letnan Koloner Infanteri (Letkol Inf) Candra Kurniawan mengatakan bahwa penindakan hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan tersebut mengakibatkan satu orang anggota KST di wilayah Intan Jaya atas nama Yusak Sondegau tewas karena terkena tembakan.
Peristiwa itu bermula ketika para aparat keamanan melihat ada sebanyak tujuh anggota gerombolan separatis itu sembari membawa dua buah pucuk senjata laras panjang berada di Kampung Baitapa dan mereka hendak menuju ke Kumbalagupa Sugapa.
Ketika melihat adanya gerombolan KST Papua yang sangat berpotensi untuk mengancam keamanan dan keselamatan masyarakat, sontak aparat keamanan dari personel gabungan langsung melakukan langkah cepat mereka yakni dengan menembak anggota KST yang bersenjata itu. Tentu saja dengan adanya tembakan tersebut, kemudian kontak tembak tidak bisa terhindarkan.
Setelah aparat keamanan berhasil menembak mati satu anggota gerombolan teroris di Bumi Cenderawasih itu, kemudian senjata yang dimilikinya diambil dan dibawa kabur oleh anggota KST lainnya selaku rekannya.
Namun tidak berselang lama dari adanya baku tembak itu, ternyata kembali terhadi gangguan tembakan yang dilancarkan oleh KST Papua kepada para aparat dan juga disertai dengan aksi pembakaran terhadap satu unit rumah bantuan dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Intan Jaya.
Meski begitu, namun seluruh anggota aparat keamanan dari personel gabungan TNI, Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN) terus melaksanakan siaga dan juga sekaligus berupaya semaksimal mungkin untuk bisa melindungi seluruh masyarakat dari serangan dan tembakan yang dilakukan oleh gerombolan separatis itu.
Tidak hanya itu saja, namun pasukan aparat keamanan gabungan juga berhasil melumpuhkan sebanyak tiga anggota KST Papua di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Menurut Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi (Kasatgas Humas Ops) Damai Cartenz 2024, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Suseno bahwa ketiga anggota gerombolan teroris itu bernama Oni Kobagau, Jaringan Belau dan Agustia.
Sebanyak tiga anggota KST Papua tersebut juga tidak luput dari adanya upaya tindak tegas yang dilakukan oleh aparat keamanan, yakni mereka terkena tembakan. Beberapa diantaranya ada yang terkena tembakan di dada dan kaki.
Upaya tindak tegas itu dilakukan lantaran KST Papua melakukan penyerangan terhadap Pos TNI dan Polri di Sugapa Intan Jaya sehingga mengakibatkan warga sipil menjadi korban. Bukan hanya itu, namun seorang anggota aparat keamanan bernama Brigadir Polisi Satu (Briptu) Anumerta Alfando Seteve Karamoy juga tewas akibat terkena tembakan gerombolan penentang ideologi negara itu.
Sebagai informasi, Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2024, Faizal Ramadhani mengatakan bahwa ketiga anggota KST Papua yang berhasil dilumpuhkan itu merupakan bagian dari kelompok yang dipimpin oleh Yoswa Maisani. Kelompok tersebut merupakan tim yang memang dikenal kerap melakukan berbagai macam aksi dan telah menyebabkan korban termasuk dari kalangan aparat keamanan dan masyarakat sipil.
Dengan adanya perpanjangan operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2024 oleh aparat keamanan, terbukti bahwa seluruh upaya memang terus dikerahkan dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Bumi Cenderawasih.
Keberlakuan Operasi Damai Cartenz 2024 sendiri dilaksanakan di wilayah Kepolisian Daerah (Polda) Papua dengan sasaran prioritas utama pada beberapa wilayah seperti Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan dengan total sebanyak sembilan wilayah, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya dan Jayapura.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri menyebutkan bahwa perusahaan penerbangan saat ini menjadi takut untuk menerbangkan pesawat mereka ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Hal tersebut dikarenakan adanya ancaman penembakan yang dilakukan oleh KST Papua. Tentunya menanggapi hal tersebut, kemudian aparat keamanan menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk menjalin koordinasi dan mengambil beberapa langkah yang tegas dan terukur.
Langkah-langkah yang diambil tersebut adalah dengan semakin memperketat penjagaan dan kesiagaan seluruh aparat keamanan dalam rangka melindungi segenap masyarakat sipil. Bukan hanya itu saja, namun tindakan yang tegas juga patut dilaksanakan dengan cepat untuk semakin menutup ruang gerak dari KST Papua.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Bali