Oleh : Andika Pratama
Pemilihan umum (Pemilu) sebagai pilar demokrasi memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan sebuah negara. Indonesia, sebagai negara demokratis terbesar di dunia, bersiap menghadapi Pemilu 2024. Dalam konteks ini, menjaga persatuan menjadi krusial untuk memastikan kesuksesan dan stabilitas pesta demokrasi ini. Dalam sebuah upaya bersama untuk meraih kesuksesan Pemilu 2024, pentingnya persatuan tidak dapat diabaikan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan perdamaian menjelang penyelenggaraan pemilu 2024. Perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar dalam berdemokrasi. Kendati demikian, Jokowi menekankan pentingnya menjaga persatuan untuk memajukan bangsa dan negara, serta demi kepentingan kemanusiaan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan tegas menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal utama bagi kemajuan Indonesia. Deklarasi Pemilu Damai yang dikeluarkan oleh Kapolri menjadi bukti komitmen untuk menjaga persatuan dalam menghadapi tantangan Pemilu 2024. Pentingnya persatuan tidak hanya sebatas semangat kebangsaan, tetapi juga kunci untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi jalannya pesta demokrasi.
Oleh karena itu, Sigit terus merangkul maupun menggandeng seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 bisa berjalan aman dan damai hingga seluruh proses berakhir. Demi mewujudkan demokrasi yang semakin mapan.Pemilu juga sebagai wadah ekspresi demokrasi, tidak dapat lepas dari perbedaan pandangan, sikap, dan pilihan. Namun, yang menjadi fokus utama adalah bagaimana masyarakat dan pemimpinnya menanggapi perbedaan tersebut.
Kapolri Sigit menekankan bahwa perbedaan adalah bagian alami dari proses demokrasi, dan tanggapan yang bijak terhadap perbedaan dapat menjadi kekuatan, bukan kelemahan.
Menjaga persatuan bukanlah tanggung jawab eksklusif pemerintah atau lembaga keamanan. Masyarakat sebagai elemen utama pembentuk persatuan memiliki peran krusial. Dalam konteks Pemilu 2024, setiap warga negara Indonesia memegang tanggung jawab untuk memastikan bahwa perbedaan pandangan tidak menjadi pemicu konflik internal. Adalah kewajiban bersama untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan berlangsungnya pesta demokrasi dengan damai dan berkeadilan.
Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Nurul Yaqin Ishaq, menyoroti urgensi menjaga harmoni dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024. Kiai Yaqin berharap agar para pendukung calon presiden dan wakil presiden menghindari tindakan mendiskreditkan dan mencemooh lawan politik mereka. Menurutnya, menjaga ketertiban, kedamaian, dan kerukunan di antara sesama anak bangsa merupakan aspek yang paling pentin
Kepemimpinan berperan penting dalam membentuk sikap dan tindakan masyarakat.
Para pemimpin, baik di tingkat nasional maupun lokal, perlu menunjukkan kepemimpinan yang bijak dan bertanggung jawab. Mereka harus mampu membawa pesan persatuan dalam setiap langkah kebijakan dan menghindari retorika yang dapat memecah-belah masyarakat. Kepemimpinan yang berorientasi pada persatuan menjadi fondasi kuat bagi keberhasilan Pemilu 2024.
Peran media dalam membentuk opini publik sangat besar. Dalam menghadapi Pemilu 2024, media memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang objektif, memberikan ruang bagi berbagai pandangan, dan menghindari sensationalisme yang dapat memecah belah masyarakat. Media sebagai agen persatuan dapat memainkan peran kritis dalam menciptakan pemahaman yang utuh di kalangan masyarakat.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati Moch Noor Effendi mengajak media di Kabupaten Pati untuk meneguhkan kembali peran pers. Menurutnya dengan membawa pesan damai gesekan antar pendukung golongan politik dapat terhindarkan. Peran inilah yang disebut oleh Fendi sebagai peran menjaga kebhinekaan melalui proses pemberitaan. Dalam menjalani Pemilu 2024, menjaga persatuan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga keamanan, melainkan tugas bersama seluruh masyarakat. Persatuan bukanlah pengorbanan, melainkan investasi untuk masa depan Indonesia yang kuat dan bersatu.
Kesuksesan Pemilu 2024 tidak hanya diukur dari prosesnya yang demokratis, tetapi juga dari hasilnya yang mampu menciptakan persatuan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemilu 2024 adalah ujian bagi persatuan bangsa Indonesia. Dalam menghadapi berbagai dinamika dan perbedaan, menjaga persatuan bukanlah opsi, melainkan keharusan. Kesuksesan Pemilu dan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan hanya dapat dicapai jika kita mampu bersatu, saling menghormati, dan bekerja sama menuju cita-cita bersama.
Persatuan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, melainkan tugas bersama seluruh masyarakat. Dengan persatuan sebagai landasan, Indonesia dapat memandu langkahnya menuju masa depan yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih bersatu.
*Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Uhamka