Dinamikaonline – Kota Tangerang Selatan – Tak ada sekolah yang tak mempunyai permasalahan, ketika proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terutama umum di hadapi sekolah negeri di sekolah lanjutan seperti SMA Negeri.
Terkait demo warga yang terjadi di SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan, beberapa hari belakang ini nampaknya terjadi blunder, pasalnya 7 dari anak warga RW:012 di Perumahan Puri Bintaro Hijau Kel.Pondok Aren, lewat orang tua dan sebagian warga yang bersimpati berharap ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ini, akan tetapi hanya bisa di terima 4 orang, oleh sebab terlempar dari jalur zonasi dan merasa jarak antara sekolah dan rumah masing-masing secara logika masih dekat dengan sekolah dan bisa di terima normatif, ini inti persoalannya.
Hal tersebut seperti di utarakan oleh Tokoh Masyarakat Pondok Aren yang juga Penasehat LSM.Penamas/lembaga peduli pendidikan Darwih Abd.Syukur MT,” Jadikan sarana pendidikan tempat sebagai anak kita menuntut Ilmu, dan serahkan segala sesuatu mulai dari seleksi siswa baru, pengembangan bakat sampai kepada prestasi kepada pihak sekolah, yakni guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut, artinya kita percayakan segala sesuatunya jangan ada intervensi dan politisasi ,termasuk apa yang di harap warga kepada pihak sekolah di SMAN 5 Tangerang Selatan,” paparnya.
Di tambahkan nya,” Perlu menjadi catatan, selaku tokoh di Pondok Aren dan salah satu penasehat lembaga yang peduli dengan kemajuan pendidikan di Banten ini, yang pertama…Terkait zonasi jarak termasuk juga bina lingkungan, pastinya pihak SMAN 5 Tangsel sudah melakukan seleksi sesuai juklak dan juknis PPDB Tahun ini, pastinya masyarakat tak perlu lagi mencurigai pihak panitia dan Kepala Sekolah, karena sudah banyak warga khususnya Rw:012 Perumahan Puri Bintaro Hijau yang sudah di terima berarti demo warga yang terjadi hanya bagian kecil yang tidak terpuaskan dan perlu introveksi ke depan. Kedua…Berikan kontribusi yang positif, untuk bagaimana selaku pengurus lingkungan bisa bekerjasama memberdayakan anggota lingkungan untuk kemajuan dan hal-hal yang positif dengan pihak SMAN 5 Tangsel, jadi bukan hanya mempersoalkan zonasi putra-putrinya di era PPDB saja.
” Hindari hal kebencian terlebih anarkis, kalau yang saya dengar ada isu warga ingin memblokir jalan yang mau masuk akses sekolah kalau tuntutanya tidak di penuhi, sebaiknya hal itu tidak perlu di lakukan alias tak akan menyelesaikan masalah, kalaulah pihak SMAN 5 Tangsel sudah bisa memberikan solusi untuk memberikan kesempatan 4 orang siswa semestinya itu perlu di apresiasi oleh pihak Perumahan Puri Bintaro Hijau khususnya warga Rw:012, itu merupakan wujud dan bukti perhatian dan kepedulian pihak SMAN 5 Tangsel, walau hasilnya sudah pasti melalui pertimbangan yang matang,” pungkas Darwih di ujung wawancara.
Suhermin MPd selaku Kepala SMAN 5 Tangsel ketika di wawancarai oleh awak media terkait demo warga menjelaskan,” Menurutnya pihak sekolah sudah menjalankan proses sesuai dengan petunjuk juklak/juknis yang di tetapkan Dinas Pendidikan Provinsi Banten, adapun keluhan warga terkait zonasi yang tak di terima, semua tak ada yang di tutup-tutupi, panitia PPDB sudah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, namun kami tak bisa memberikan keputusan maksimal kepada warga di sekitar Perumahan Puri Bintaro Hijau ini karena keterbatasan ruang belajar yang ada,” jelas Suhermin.
( Doe2/MCI_bnt 1)