
Jogjakarta, Dinamikaonline.com- Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Andre Notohamijoyo menyampaikan pentingnya penguatan mitigasi bencana vulkanik.
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin, (28/4/2025)
“Sinergi antar-pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi, terutama dalam sistem pemantauan aktivitas vulkanik perlu diperkuat,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Andre diterima oleh Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso. Agus menjelaskan bahwa pemantauan Gunung Merapi dilakukan secara intensif selama 24 jam penuh menggunakan lebih dari 60 perangkat pemantauan seperti seismograf, alat deformasi, sensor gas, dan kamera visual.
“Berdasarkan data pemantauan, sejak awal April 2025, terjadi peningkatan aktivitas berupa guguran lava pijar dan awan panas sejauh 1,5 km ke arah barat daya. Status Gunung Merapi tetap berada pada Level III (Siaga),” jelas Agus.
Kemenko PMK mengapresiasi upaya BPPTKG dalam menjaga kesiapsiagaan masyarakat serta koordinasi yang erat dengan pemerintah daerah, TNI, relawan, dan komunitas lokal. Dalam dialog bersama, Andre Notohamijoyo menekankan pentingnya penguatan sistem peringatan dini yang lebih adaptif, pelatihan evakuasi rutin, dan pemetaan ulang jalur evakuasi yang inklusif, terutama bagi kelompok rentan.
Beberapa isu strategis yang menjadi perhatian ke depan antara lain keterbatasan sarana komunikasi di zona rawan, akses transportasi evakuasi di daerah terpencil, dan perlunya penyediaan sistem peringatan dini berbasis suara dan visual yang menjangkau seluruh dusun di lereng Merapi. Selain itu, aspek logistik tanggap darurat perlu diperkuat melalui kerja sama lintas sektor dan optimalisasi peran masyarakat.
“Sebagai tindak lanjut, Kemenko PMK akan mendorong penyusunan kebijakan strategis berbasis hasil monitoring ini dan memfasilitasi penguatan dukungan lintas kementerian/lembaga terhadap kesiapsiagaan Merapi,” ungkap Andre