Tangsel.Dinamika online.
Wartawan itu Profesi yang sangat di hormati.Karena untuk jadi wartawan itu tidak mudah. Wartawan harus memiliki pengetahuan yang luas. Tahun 1970 yang di terima untuk jadi wartawan pendidikannya minimal tamat SMA. Ditahun 2005 Dewan Pers mempersyaratkan agar wartawan berpendidikan minimal.S.1.
Tapi sekarang di Tangerang Raya yang meliputi Kabupaten.Tangerang.Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang mengaku sebagai wartawan tidak kurang dari seribu orang. Betulkah mereka semua itu wartawan Profesional ? Tampaknya bisa diduga mereka kebanyakan wartawan “abal abal” informasi yang masuk
Yang beredar yang datang dari para pejabat daerah Tangerang raya.wartawan “abal abal” biasanya hanya datang ke kantor lurah.kantor Samsat atau ke pengusaha yang di anggap bermasalah.Dan mereka datang bukan untuk meliput berita tapi sekedar jadi pengemis untuk minta uang bensin.
Yang sangat memprihatinkan wartawan Abal abal sudah pasti tidak tamat Smp. Tidak ngerti Tupoksi tugas dan tanggung jawabnya.tidak bisa wawancara. Tidak bisa menulis berita. Bisanya hanya nimbrung klo ada konfrensi Pers dengan harapan dapat amplop.
Makanya tidak heran kalau panitya konfrensi pers bingung yang datang 30 orang yang nulis berita hanya 3 orang.
Yang lebih parah lagi bila wartawan abal abal datang ke dinas dinas yang bermurah hati memberi bantuan operasional bulanan yang mereka sebut ” jatah” bulanan.
Akhir akhir ini orang orang dinas mengeluh dan bingung menghadapi wartawan abal abal yang semakin banyak mendatangi .mereka jumlahnya sudah mencapai lebih dari 500 orang.
Ada beberapa orang petugas dari dinas yang bermurah hati itu mencari tau tentang orang orang yang mengaku sebagai wartawan yang sering .mengambil ” jatah” di dinasnya.
Seorang staf dari dinas Samsat bercerita bahwa dirinya pernah bertanya pada se orang wartawan anggota PWI Tangsel. Prihal menjamurnya orang yang mengaku wartawan yang sering meminta ” jatah” bulanan .
Wartawan Senior anggota Pwi memaparkan bahwa orang yang mengaku wartawan dan sering minta ” jatah” bulanan sudah pasti bukan anggota Pwi. Sebab wartawan yang suka minta minta itu wartawan pelanggar kode etik. Tugas wartawan yang benar adalah mencari berita dan menyiarkan berita.
Wartawan senior itu juga sangat menyayangkan kenapa Pemimpin Redaksi media media online yang baru sembarangan merekrut wartawan dengan tidak mengindahkan arahan dewan Pers yang mensyaratkan boleh jadi Wartawan asalkan berpendidikan S.1.
Jangan jangan Pimrednya juga tidak memenuhi persyaratan yang di maksud Dewan Pers.
Menjadi Pemimpin Redaksi itu tidak mudah.menurut arahan Dewan Pers pemimpin Redaksi sudah harus jadi wartawan sekurangnya 10 tahun. Bila ia anggota Pwi harus anggota utama. Dan tentu saja pendidikan bila ia tamat Sma harus tamatan Th tujuh puluhan.
Sekarang ini banyak warbal yang di Ktpnya pekerjaannya Pembantu Rumah tangga.
Bicara mengenai warbal yang suka minta jatah.pihak dinas harus selektif. Periksa Surat Tugasnya.bila perlu Ktpnya. Dan tolak bila Surat tugasnya tidak sesuai dengan wilayah yang mereka datangi. Misal Surat tugasnya untuk Kabupaten Tangerang dia minta jatah di Tangsel. Nah Warbal yang seperti ini di tolak saja.