Dinamikaonline.com, TANGSEL – Perhimpunan Wartawan Tangsel (PERWATAS) telah menggelar survei simulasi pasangan calon (paslon) wali kota pada Pilkada Tangerang Selatan 2024. Survei simulasi paslon wali kota pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) ini dilaksanakan pada 2 Agustus 2024 sampai dengan 8 Agustus 2024.
Pada survei PERWATAS tahap III ini, masyarakat, khususnya warga Kota Tangerang Selatan mengikuti simulasi pemilihan paslon wali kota Tangsel dengan cara mengirimkan jawaban. Masyarakat atau responden mengirim jawaban survei ke nomor WA 0811-1620-804 dengan menyertakan nama dan kecamatan tempat tinggalnya.
“Pada survei PERWATAS tahap III simulasi paslon wali kota pada Pilkada Tangsel 2024 ini, ada 2.200 responden yang mengirimkan jawaban,” ujar Ketua PERWATAS, Agus Supriyanto, dalam siaran persnya, Senin, 12 Agustus 2024.
Dalam simulasi paslon wali kota Pilkada Tangsel 2024 ini, responden diberikan tiga poin pertanyaan. Yaitu sebagai berikut.
1. Jika Pilkada Tangsel 2024 digelar hari ini dengan pasangan calon berikut, siapa yang akan Anda pilih?
A. Ahmad Riza Patria – Marshel Widianto
B. Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan
C. Lista Hurustiati – Deddy Corbuzer
2. Jika Pilkada Tangsel 2024 digelar hari ini dengan pasangan calon berikut, siapa yang akan Anda pilih?
A. Ahmad Riza Patria – Lista Hurustiati
B. Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan
C. Deddy Corbuzer – Marshel Widianto
3. Jika Pilkada Tangsel 2024 digelar hari ini dengan pasangan calon berikut, siapa yang akan Anda pilih?
A. Lista Hurustiati – Ahmad Riza Patria
B. Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan
C. Marshel Widianto – Deddy Corbuzer
Hasilnya pun cukup mengejutkan. Pendatang baru yang diusung Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria atau biasa disapa Ariza Patria dapat menumbangkan pasangan calon (paslon) petahana: Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan (Ben-Pilar) jika berpasangan dengan sosok satu ini. Siapa sosok tersebut?
Dia adalah Hj. Lista Hurustati, S. H., M. H. Dalam survei simulasi tersebut, duet Ariza Patria-Lista Hurustiati (Ariza-Lista) memiliki elektabilitas cukup tinggi dan dapat menumbangkan paslon petahana yang diusung Partai Golkar: Ben-Pilar.
Begitu juga paslon Lista-Ariza jika dipasangkan dengan tukar posisi, keduanya tetap unggul dari duet petahana. Demikian salah satu kesimpulan hasil survei III yang digelar PERWATAS pada simulasi Pilkada 2024.
Agus menjelaskan hasil simulasi tersebut.
“Pada simulasi poin 1, paslon petahana Ben-Pilar unggul sangat tipis dari Lista-Deddy, yaitu 0,15 % (ini masuk dalam angka margin error dalam sebuah survei). Sedangkan, Ariza-Marshel jauh tertinggal dari paslon lainnya karena hanya meraih 05,61 %,” sebutnya.
A. Ahmad Riza Patria – Marshel Widianto = 05,61 %
B. Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan = 47,27 %
C. Lista Hurustiati – Deddy Corbuzer = 47,12 %
“Lalu, pada simulasi poin 2, paslon Ariza-Lista unggul 08,11 % dibanding Ben-Pilar. Intervalnya cukup jauh,” papar Agus.
A. Ahmad Riza Patria – Lista Hurustiati = 48,38 %
B. Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan = 40,27 %
C. Deddy Corbuzer – Marshel Widianto = 11,35 %
“Selanjutnya, pada simulasi poin 3, paslon Lista-Ariza juga mengungguli Ben-Pilar dengan selisih 10,61 %,” tukasnya.
A. Lista Hurustiati – Ahmad Riza Patria = 51,87 %
B. Benyamin Davnie – Pilar Saga Ichsan = 41,26 %
C. Marshel Widianto – Deddy Corbuzer = 06,87 %
Kesimpulan Umum
Dari data tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, siapa pun yang dipasangkan dengan Bunda Lista, elektabilitasnya menjadi naik signifikan.
“Pasangan petahana hanya dapat dikalahkan oleh paslon yang berduet dengan Bunda Lista, kecuali Deddy Corbuzer. Pada simulasi poin 1, Lista-Deddy pun nyaris mengalahkan Ben-Pilar. Kedua paslon itu hanya terpaut sangat-sangat tipis 0,15 % (angka margin error),” ucapnya.
Di luar itu, pasangan yang berduet dengan Bunda Lista dapat mengalahkan paslon petahana Ben-Pilar. Ariza-Lista mengalahkan Ben-Pilar dengan selisih 08,11%.
“Jika Bunda Lista dipasang sebagai calon wali kota dan Ariza wakil, maka lebih tinggi lagi angkanya dalam mengungguli petahana Ben-Pilar dengan interval 10,61 %,” imbuhnya.
Kesimpulan ke-2, pasangan Ariza-Marshel masih belum mampu bersaing dengan paslon lainnya. “Pada simulasi poin I, Ariza-Marshel hanya meraih 05,61 %,” katanya.
Hal itu, menurutnya, disebabkan beberapa faktor. “Pertama, keduanya masih jadi new comer (pendatang baru) di Tangsel. Tingkat popularitas keduanya di mata masyarakat Tangsel masih rendah. Apalagi, akseptabilitas dan elektabilitasnya,” ungkap Agus.
Faktor, ke-2, kata dia, akibat isu kontroversial Marshel di masyarakat. “Masyarakat melihat sosok artis komedian Marshel sebagai figur yang kontroversial. Rekam jejak digital Marshel yang negatif jadi isu kontroversi di masyarakat,” ucapnya.
Berikutnya, sambung Agus, adalah isu Marshel yang merupakan figur bukan usulan dari bawah. “Isu Marshel figur usulan dari bawah ini sudah santer di masyarakat. Publik melihat Marshel adalah sosok ‘titipan’ elit yang coba dipaksakan ke grass root (akar rumput). Ini keputusan top down (atas ke bawah). Bukan usulan dari bawah ke atas (bottom up),” cetusnya.
Faktor ke-empat, menurutnya, adalah ada isu “ketersinggungan” psikologis masyarakat Tangsel. “Karena, dua-duanya, tiba-tiba masuk Tangsel, bukan putra daerah Tangsel. Dan dua-duanya dari Jakarta juga dari satu partai (Gerindra),” urainya.
Ia mengatakan, butuh ekstra-kerja keras yang luar biasa untuk mendongkrak elektabilitas Ariza-Marshel jika ingin menang. “Responden yang memilih keduanya masih di bawah 10 persen. Sedangkan waktu hanya 3 bulan. Butuh ekstra-esktra kerja keras untuk mengerek elektabilitas keduanya,” sebutnya.
Kemudian, kesimpulan ke-3, dan ini sangat menarik adalah sosok Bunda Lista. Figur dan tokoh perempuan Tangsel ini menjadi magnet sekaligus vote getter untuk calon yang dipasangkan dengannya.
“Hasil simulasi paslon menunjukkan, responden banyak yang memilih Bunda Lista. Siapa pun yang dipasangkan dengan Bunda Lista, elektabilitasnya selalu tinggi. Ariza-Lista maupun Lista-Ariza mempunyai elektabilitas tinggi dan mampu mengungguli paslon petahana Ben-Pilar. Tampak, di sini, Bunda Lista jadi vote getter yang dapat mendongkrak elektabilitas yang berpasangan dengan dirinya,” tukas dia.
Ini menarik karena baik Ariza-Lista maupun Lista-Ariza, keduanya belum bersosialisasi. “Bunda Lista sama sekali belum mendeklarasikan diri sebagai calon wali kota Tangsel. Belum memasang alat peraga. Tapi, banyak masyarakat dan responden yang mendukung dan memilihnya. Hal itu dikarenakan selama ini, Bunda Lista (saat menjadi istri Wali Kota Benyamin Davnie) sudah berkiprah dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Sebagai ketua Tim Fasilitasi CSR Tangsel, pembina UMKM Tangsel, majelis taklim, dan lainnya,” imbuh Agus.
“Dalam catatan PERWATAS, Bunda Lista sudah berkegiatan dari awal sejak sang suami saat itu menjabat sebagai wakil wali kota periode pertama. Ia menjadi pendamping hukum P2TP2A tahun 2011, di situ banyak perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum dan dibantu didampingi sampai ke lembaga LPSK saat itu. Juga sebagai advokat, ia banyak membantu masyarakat tidak mampu yang berhadapan dengan hukum dan diberikan bantuan hukum cuma-cuma (probono) sebagai wujud pengabdiannya kepada sesama, khususnya perempuan dan anak. Itu semua jadi penyebab elektabilitasnya tinggi,” tegasnya.
Sementara, paslon petahana Ben-Pilar sudah cukup lama bersosialisasi. Benyamin Davnie sudah dua periode (10 tahun menjadi wakil wali kota Tangsel mendampingi Wali Kota Airin) plus sekarang 3,5 tahun menjadi wali kota.
“Pun Pilar satu periode jadi wakil wali kota. Tentu ini akan jadi PR petahana. Dan, harus bisa kerja keras lagi untuk bertahan memenangkan Pilkada Tangsel 2024,” kata Agus.
Masih ada waktu tiga bulan, ungkapnya. “Semua paslon masih punya kesempatan sama dengan sisa waktu yang masih ada (tiga bulan). Semua masih mungkin terjadi,” pungkasnya.
PERWATAS masih akan menggelar survei tahap IV berupa simulasi paslon wali kota pada Pilkada Tangsel 2024. “Rencananya, survei tahap IV ini akan digelar mulai 15 Agustus 2024 sampai 21 Agustus 2024,” pungkasnya. (Rany/GR)