Opini ANDI BONDAN,SIP Pemum DINAMIKA ONLINE. TOLERANSI JANGAN JADI BASI
Mengamati kasus pengeroyokan para mahasiswa UMPAM yang sedang melaksanakan acara do’a Rosario di rumah kontrakan Kp.Victor Kelurahan Setu Tangerang selatan.
Pengeroyoknya adalah oknum Rt setempat Diding dengan beberapa orang preman yang saat ini sudah di tahan di Polres Tangerang selatan.
Modus pengeroyokan dengan dalih pembubaran pelaksanaan ibadah agama kristen katolik yang tengah di langsungkan oleh beberapa orang mahasiswa Umpam yang kebanyakan para remaja putri.
Dalih itu sangat tidak tepat dan memperlihatkan dengan nyata bahwa oknum Rt itu tidak memahami isi yang terkandung dalam UUD 1945 tentang kebebasan beragama.
Dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 menyatakan Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agama masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. UUD 1945 Juga mengatur dalam pasal 22 tentang HAM. Yang isinya semua manusia bebas memilih agama dan kepercayaannya masing masing dan bebas beribadat menurut kepercayaannya di seluruh bumi Indonesia.
Bebas beribadat dimana saja di bumi Indonesia sudah jelas di jamin oleh UU. Kenapa oknum aparat Kelurahan selevel RT berani menabrak UU ? Prilaku oknum Rt semacam itu tentu saja merusak tatanan kerukunan umat beragama dan tidak menegakan prinsif toleransi antar agama.
Sekarang di Indonesia ada kelompok islam garis keras yang mewabah di sebarkan oleh beberapa orang ulama. Yang mudah sekali mengkafir kafirkan orang. Mereka merasa bahwa kelompoknyalah yang paling benar dan mereka mrnganggap bahwa merekalah yang akan masuk surga sedang kelompok yang lain ahli neraka. Pandangan
Pandangan macam itu yang akan menghancurkan kerukunan beragama, padahal semua agama dan keyakinan penganutnya punya anggapan bahwa mereka sama sama brranggapan bahwa agama yang baik dan benar adalah agama yang mereka anut. Jadi semua merasa bahwa agama yang akan membawa mereka masuk surga adalah agama yang mereka anut dan yakini.
Keyakinan hal itu tidak boleh absolut sebab semua agama akan mengklaim bahwa agama yang di anutnya agama yang paling benar.
Padahal semua itu hanya pendapat kelompoknya yang di dapat dari ustadz ustad yang menjadi gurunya.
Sudah saatnya pertikaian tentang keyakinan di akhiri dan saatnya pula sekarang mengedepankan kerukunan beragama dan membesarkan rasa toleransi jangan di biarkan rasa toleransi menjadi basi.
( OPINI/RED.)