Oleh : Dimas Setiadi )*
Proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus memperlihatkan progres kemajuan yang signifikan. Kemajuan konstruksi fisik infrastruktur yang menjadi tugas dan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Batch I mencapai 70 persen, dan Batch II mencapai 20 persen.
Selain itu, pembangunan IKN juga memberikan dampak yang positif bagi wilayah sekitar, sehingga pembangunan saat ini menjangkau area di luar kawasan inti pusat pemerintahan. Dampak itu terlihat dari pembangunan Sumbu Kebangsaan tahap satu sampai saat ini yang telah mencapai 96,41 persen dan Bendungan Sepaku Semoi yang sudah rampung 100 persen.
Kemudian pembangunan lainnya dari empat peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan fisik baru di IKN Nusantara juga menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Pembangunan IKN dari peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan fisik baru yang dilakukan pada bulan September, November dan Desember 2023, serta Januari 2024 merupakan tahap satu.
Pembangunan IKN tahap satu tersebut terdiri dari sektor utama, termasuk hotel, hunian, ritel, logistik, dan perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi, transportasi, serta area hijau. Kemudian keseluruhan kemajuan pembangunan tahap satu sampai bulan Januari 2024 mencapai kisaran 71,47 persen.
Saat ini, pembangunan IKN Nusantara telah berjalan sesuai target yang telah ditetapkan, capaian tersebut sebagai bukti komitmen mewujudkan ibu kota negara baru Indonesia, yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur. Penyelesaian pengerjaan berbagai sarana prasarana di IKN sesuai target untuk mengukur sejarah baru, yaitu melaksanakan upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024 di ibu kota negara masa depan Indonesia.
Selain itu, dana pembangunan IKN pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur, disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang Rp 466 triliun dengan hitungan sekitar 19-20% berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan kisaran 80% melalui investasi. Kemudian perkembangan terbaru, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) juga mencatat terdapat 15 perusahaan Finlandia yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengatakan total komitmen investasi publik yang sudah disuntik oleh lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk pembangunan IKN tercatat telah mencapai Rp47,5 triliun. Dari jumlah tersebut, komitmen investasi dari swasta mencapai Rp35,9 triliun, sementara dari sejumlah lembaga pemerintah senilai Rp11,6 triliun.
Selanjutnya, Otorita IKN juga telah menggelar groundbreaking tahap ketiga pada Desember 2023 dengan total investasi Rp4,78 triliun dan groundbreaking tahap empat di Januari 2024 sebesar Rp4,26 triliun. Investor pelopor yang telah melaksanakan groundbreaking tahap pertama sebanyak empat investor.
Pertama ialah konsorsium nusantara untuk beragam proyek yang berisi Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulauintan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama, serta Alfamart. Selain konsorsium nusantara, investor lainnya adalah Vasanta Innopark yang membangun hotel, RS Abdi Waluyo untuk rumah sakit, dan FIFA untuk pelatihan sepak bola internasional.
Total dari investasi empat investor yang telah groundbreaking pada tahap pertama, mencapai Rp 23,1 triliun atau menjadi porsi terbesar dari total kucuran investasi 2023 yang Rp 41 triliun. Untuk investor yang telah masuk daftar groundbreaking tahap kedua di antaranya Hermina untuk rumah sakit, Pakuwon Group beragam proyek, Jakarta International School untuk sekolah internasional yang dipelopori berbagai kedutaan besar, Mayapada Hospital untuk rumah sakit, Astra untuk relokasi sekolah SDN 02 Sepaku.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara menunjukkan langkah strategis dan mencerminkan komitmen Indonesia terhadap pembangunan kota berkelanjutan serta ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim. IKN dibangun untuk menjadi kota yang transformatif menuju kemajuan peradaban Indonesia dengan mengusung konsep “Future Smart Forest City”. Konsep tersebut bertujuan untuk menunjukkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, serta mewujudkan kota modern yang pintar dan berstandar internasional.
Kementerian PUPR berperan signifikan dalam memastikan ketersediaan infrastruktur dasar seperti akses jalan, suplai air, dan kantor-kantor pemerintah. Dengan target besar tersebut yang harus dicapai pada akhir 2024, inovasi dalam business process merupakan keharusan bagi Kementerian PUPR, khususnya melalui penerapan teknologi informasi di era Industri 4.0.
Dengan adanya IKN Nusantara telah mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia sentris, dan berfungsi untuk mempercepat transformasi ekonomi negara. Sehingga pemerataan ekonomi adalah tujuan penting dalam pembangunan suatu negara atau wilayah, dan investasi yang tepat dapat menjadi salah satu sarana untuk mencapainya.
Beberapa cara di mana investasi tersebut yang mendukung pemerataan ekonomi yaitu, investasi dalam proyek-proyek infrastruktur di IKN Nusantara dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah, serta membantu membangun dasar untuk pertumbuhan ekonomi di berbagai lokasi. Selain itu, investasi dapat menciptakan pusat-pusat ekonomi baru, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak yang positif pada ekonomi lokal.
)* Penulis adalah pengamat ekonomi dalam negeri