Oleh: La Ode Muri)*
Papua, sebagai salah satu wilayah Indonesia, menghadapi tantangan serius dari Kelompok Separatis dan Teroris (KST) yang terus melakukan aksi subversif. Ancaman ini memaksa aparat keamanan untuk bertindak dengan cepat dan efektif guna menjaga stabilitas sosial dan keamanan masyarakat. Tugas aparat keamanan tidak hanya terbatas pada penanganan kriminal, tetapi juga melibatkan upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanggulangan aksi teroris.
Untuk memberikan pelayanan maksimal, aparat keamanan perlu terus meningkatkan kapasitas dan keterampilannya. Pelatihan yang terarah mengenai taktik dan teknologi keamanan yang up-to-date menjadi kunci dalam menanggapi ancaman yang terus berkembang. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga keamanan internasional dan nasional juga membantu meningkatkan pemahaman dan koordinasi antar aparat keamanan.
Selain peran langsung aparat keamanan, melibatkan masyarakat setempat juga sangat penting. Program penyuluhan dan pendidikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya aktivitas KST, sekaligus membantu dalam melaporkan aktivitas yang mencurigakan. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keamanan bersama.
Di samping itu, dalam melaksanakan tugasnya, aparat keamanan perlu menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia. Tindakan haruslah proporsional dan sesuai dengan hukum, sehingga tidak merugikan masyarakat dan memberikan kepercayaan kepada mereka. Penegakan hukum yang adil dan transparan adalah fondasi utama dalam memastikan keamanan dan keadilan di Papua.
Beberapa pekan terakhir, KST Papua melakukan serangkaian tindakan brutal, termasuk pembakaran sekolah dan puskesmas. Ancaman serius terhadap kondusivitas daerah terjadi, seperti pembakaran SMPN 1 Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Meskipun menghadapi tekanan tinggi, aparat keamanan terus berusaha melindungi masyarakat Papua.
Tim Satuan Tugas Pengaman perbatasan RI-PNG Sektor Utara, Yonif 122/TS, memberikan kontribusi positif dengan tidak hanya menjaga teritorial, tetapi juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Seperti bebebrapa waktu lalu, pada 17 November 2023, mereka membantu tenaga kesehatan di puskesmas Kalibom, Kabupaten Keerom, Papua, meningkatkan pelayanan kesehatan dan membagikan bubur kacang hijau untuk anak-anak balita.
Prajurit di bidang pendidikan mencerdaskan generasi bangsa di daerah perbatasan, memberikan tenaga didik, perlengkapan sekolah, dan akomodasi bagi anak-anak yang mungkin terbatas aksesnya. Direktorat Lalu Lintas Polda Papua juga terlibat dalam Bakti Religi, menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, terutama tempat-tempat ibadah.
Kerja sama antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya sangat diperlukan. Koordinasi yang baik akan memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap KST tanpa mengenyampingkan kebutuhan psikis dan kesehatan masyarakat Papua.
Aparat keamanan telah menunjukkan keseriusannya dalam menghalau pergerakan KST Papua. Pada 20 November 2023 lalu, Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api laras panjang. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya keberlanjutan dan intensifikasi operasi keamanan di wilayah Papua yang rawan konflik.
Pada awal tahun 2024 ini, Aparat Keamanan melalui Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz bahkan terus melanjutkan upaya mereka dalam menegakkan supremasi hukum, khususnya terhadap KST di Papua. Perpanjangan keberadaan Satgas Ops Damai Cartenz di Bumi Cenderawasih menjadi langkah strategis untuk memastikan kelangsungan tugas-tugas mereka dalam menjaga stabilitas keamanan di tengah gejolak yang masih berlangsung di Tanah Papua.
Menurut Kepala Satuan Tugas Operasi (Kasatgas Ops) Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Ramadhani, perpanjangan ini mencerminkan komitmen kuat Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Papua. Tugas Satgas Ops Damai Cartenz diperpanjang dari tanggal 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024, menunjukkan keseriusan dalam menanggapi tantangan keamanan yang kompleks.
Fokus utama Satgas Ops Damai Cartenz adalah menegakkan hukum terhadap KST dan Kelompok Kriminal Politik (KKP) Papua. Pendekatan yang diambil oleh aparat keamanan tetap sejalan dengan pola yang telah diterapkan sebelumnya, yaitu menjalin kedekatan dengan masyarakat untuk mencegah terjadinya situasi yang tidak diinginkan.
Menurut Kombes Pol Faizal Ramadhani, tugas utama aparat keamanan melibatkan pembinaan kepada masyarakat, pendeteksian awal, dan menjalin hubungan baik dengan seluruh lapisan masyarakat. Pendekatan ini didukung penuh oleh Satgas penegakan hukum, menciptakan sinergi yang kuat antara aparat keamanan dan masyarakat setempat.
Perpanjangan tugas Satgas Ops Damai Cartenz menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas di Papua. Dengan meningkatkan operasi keamanan dan mendukungnya dengan pendekatan baik kepada masyarakat, diharapkan masyarakat Papua dapat merasakan keamanan dan berpartisipasi aktif dalam menjaga stabilitas wilayah mereka. Ancaman dari KST Papua diakui sebagai ancaman nyata, dan perpanjangan tugas ini menjadi langkah proaktif dalam menanggapi dan mengatasi tantangan tersebut hingga akhir tahun 2024.
Dalam menghadapi ancaman KST, aparat keamanan memainkan peran sentral dalam melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas. Pengabdian mereka mencerminkan komitmen untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat Papua di tengah kondisi sulit. Dengan pendekatan holistik, diharapkan Papua dapat mencapai keamanan yang hakiki dan berkembang dalam berbagai sektor pembangunan.
)*Penulis merupakan kontributor Media Saptalika