T
Tangerang Selatan,Derai air mata yang tidak terbendung ketika prosesi sungkeman atau biasa disebut pembasuhan kaki antara siswa dan orang tuanya.Dengan diiringi alunan musik dan sentuhan hati berupa sebuah puisi membuat suasana semakin haru.Kegiatan yang berlangsung dilapangan upacara SMP Negeri 20 Jalan Bukit Permata 9 blok E Kelurahan Bakti Jaya Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan berjalan dengan khidmat dan penuh keharuan.Kamis 4/5/2023

Dihadiri oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 20 Frida Tesalonik M.Pd,Para guru,Ketua Komite Yahno Saputra SE dan Wakil komite Didi Arsyandi serta orang tua murid kelas IX/I sampai kelas IX/6.Acara sungkeman yang bertujuan untuk para siswa memohon doa restu kepada masing-masing orang tuanya dan juga guru guna jelang kegiatan ujian akhir semester yang akan dilaksanakan pada tanggal 8/6/2023.

Frida Tesalonik memaparkan bahwasanya ” Saya melihat begitu rendahnya budi pekerti anak dalam menghormati orang tua,rasa kasih sayang semakin berkurang.Untuk itu kami selaku pendidik mempunyai kewajiban agar bisa membentuk karakter anak lebih baik ”

” Oleh karenanya saya ingin membangun MERAKI salah satu bahasa dari Sansekerta yang artinya melakukan sesuatu dengan penuh jiwa,cinta kasih dan ada inovasi kreativitas dalam jiwa anak-anak dan orang tua mereka.Dikesempatan sungkem atau biasa disebut membasuh kaki untuk mohon doa restu agar diberikan kelancaran dalam mengikuti ujian,dan dimudahkan mendaftar ketingkat selanjutnya “paparnya

Lebih lanjut lagi Frida menjelaskan ” Saya sendiri ikut komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) kami semua dibekali budi pekerti yang sangat tinggi,dan saya ingin menerapkan momen ini kepada siswa,orang tua dan guru agar mereka tidak sungkan lagi dalam meminta doa restu dan memiliki rasa cinta kasih yang tumbuh dari hati mereka ”

” Tambahnya,saya serta para guru bersyukur serta berterima kasih atas kehadiran semua orang tua murid.Kami sungguh terharu pada saat prosesi sungkeman dilakukan oleh seluruh siswa.Adalah hal yang sudah pudar dan jarang ditemui di daerah perkotaan karena tergilas zaman dan kini saatnya saya harus membangunkan mereka dari kehilangan kealpaan dan lain-lain ”

” Suasana terbawa hanyut oleh isak tangis dan aliran air mata memenuhi halamann sekolahku SMP Negeri 20 Kota Tangerang Selatan,entah apalagi yang bisa saya ungkapkan.Kepuasan sukacita haru bercampur jadi satu lenyap bersama suasana.keikhlasan tergambar di wajah para ayah bunda yang hadir ”

” Bahkan ada beberapa orang tua murid salah satunya Rini ibu dari siswa kelas IX/5 yang mengatakan ” Baru kali ini saya mengalami acara sungkeman yang diadakan disekolah SMP Negeri 20 semoga bisa menjadi contoh bagi sekolah lain dan bisa terus berlanjut ditahun-tahun berikutnya.”tuturnya

Disela-sela acara Ketua komite sekolah Yahno Saputra SE juga mengungkapkan ” Saya sangat mendukung kegiatan ini karena salah satu cara mendidik anak supaya bisa menjadi sukses dimasa depannya dengan harapan mampu melebihi kesuksesan orang tuanya,karena bukan hanya harta tapi pendidikan lebih utama.”ungkapnya

Didi Arsyandi Wakil komite pun menambahkan ” Acara sungkeman ini benar-benar membuat saya terharu,baru disekolah ini saya menyaksikan bagaimana seorang anak membasuh kaki orang tuanya sampai meneteskan air mata menghaturkan maaf dan itu terlihat dari hati mereka ”

” Saya juga bangga kepada Frida Tesalonik yang mempunyai ide untuk memotivasi siswanya agar berbakti kepada orang tua mereka,terlebih sebentar lagi mau menghadapi ujian semester akhir,harapan nya ini bisa berkelanjutan dan contoh bagi sekolah lain yang ada di Kota Tangerang Selatan khususnya di Kecamatan Setu.”tutupnya

Kemudian acara dilanjut dengan penanda tanganan Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang ditanda tangani oleh Kepala Sekolah,guru,komite sekolah,siswa dan orang tua siswa diakhiri dengan pembacaan doa dipimpin oleh Saiful Magi