DinamikaOnline- Tangsel-Jarang sekali Kepala Sekolah tingkat SMAN/SMKN berani masuk ke sekolahnya di saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Diperkirakan para Kepala Sekolah ” Tiarap” (ngumpet) itu besar kemungkinan mereka tidak mau pusing terhadap oknum Pejabat Pemerintah, Profesi, Lembaga independen yang ingin memaksa untuk menitipkan siswa yang tidak lolos pendaftaran online. Dari sekian puluh orang Kepala sekolah tingkat SMAN/SMKN Tangerang Selatan hanya Ambyar Kepala SMKN2 yang tetap berani masuk dikantornya dan berada di kantornya.
Kapala sekolah SMKN 2 Tangsel Ambyar mengatakan, kita harus tetap melayani para calon siswa baru yang ingin mendaftar, dan sudah kewajiban kami untuk memberikan pelayanan kepada siapapun sesuai dengan tugas dan fungsi kami.
Menurut pengamat pendidikan Lindon SH seorang Kepala sekolah yang tidak memiliki mental pengecut. Seyogyanya apa yang harus di takuti oleh Kepala sekolah
“Memang kebanyakan para ASN yang menjabat sebagai Kepala sekolah negeri tingkat SLA di Tangsel ini hobi korupsi waktu ketika situasi PPDB, mereka sengaja tidak masuk kantor untuk menghindari tamu tamu tak di undang yang diperkirakan olehnya akan membuat otaknya mumet, ungkap Lindon
Padahal di sadari atau di sengaja, perilaku bolos tidak masuk ke kantor sekolah adalah perbuatan yang di katagorikan sebagai korupsi waktu, lanjutnya
Pemimpin umum Media Dinamika Online Andi Bondan ketika diminta tanggapannya tentang para Kepala sekolah SMAN yang korupsi waktu mengatakan ” Yah memang sikap mereka yang seperti itu bukan sikap yang kesatria, namun mau di bilang apa atasan mereka juga nggak hiraukan itu dan tidak semua Kepala Sekolah demikian, masih ada yang terpantau satu dua orang yang berani tinggal di kantornya.
“Ada setiap tahun dalam PPDB selalu ada di kantornya, bisa kita sebut namanya seperti Ambyar Kepala SMKN 2, Abu Kepala SMAN 2 Tangsel.” Kata pemimpin Media ini sambil tersenyum lebar. (007/Red)